--> Skip to main content

Pandemi Covid-19 Paksa Hajatan Developer Se-Indonesia Digelar Online

Jakarta -

Dicoding kembali dipercaya menjadi kawan Baparekraf Developer Day (BDD) 2020--sebelumnya berjulukan BEKRAF Developer Day. Sejak dimulai pada 2016, platform pengembangan ekosistem developer lokal ini berpartisipasi aktif menyukseskan jadwal yang telah dihadiri lebih dari 20 ribu developer di 19 kota se-Indonesia ini.

Di 2020, BDD hadir dengan semangat mengaktifkan kembali ekonomi pasca-pandemi. BDD 2020 bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi developer selaku pelaku ekonomi kreatif di subsektor pengembangan aplikasi, permainan digital, web dan teknologi, secara khusus bagi para pelaku kreatif di bidang pengembangan aplikasi dan game.

Mengingat situasi pembatasan sosial di sebagian besar wilayah Indonesia masih berlangsung, BDD tahun ini hadir dalam format online. Meski euforianya mungkin tidak ibarat dikala menggelar jadwal offline, sisi positif dari BDD yang dilaksanakan online tahun ini ialah sanggup menjangkau lebih banyak penerima di seluruh Indonesia.

CEO Dicoding Narenda Wicaksono menyebutkan, BDD 2020 yang diadakan secara online ini merupakan upaya yang berbeda dan monumental dibandingkan BDD di tahun-tahun sebelumnya.

"Empat tahun ke belakang setiap perhelatan Developer Day secara offline selalu menjadi magnet bagi ribuan peserta. BDD selalu jadi salah satu jadwal highlight yang dinanti semua developer," ungkapnya lewat keterangan resmi yang diterima detikINET, Jumat (3/7/2020).

"Kini, di tengah keterbatasan dalam penyelenggaran acara berskala besar, BDD online hadir membawa semangat dan angin segar untuk pengembangan bakat terdampak COVID-19. Lewat bakat digital yang terus berinovasi, kita harus optimis Indonesia sanggup pulih,," sambungnya.

Senada dengan semangat di atas, Muhammad Neil El Himam selaku Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf memberikan bahwa BDD 2020 ialah ajang bagi bakat digital untuk berkumpul, berjejaring, mengembangkan ilmu dan pengalaman, serta bertukar pandangan gres dan gagasan.

"Melalui BDD 2020, Dicoding bersama Baparekraf ingin menjangkau lebih banyak developer (dan startup) yang secara faktual dibutuhkan sebagai tulang punggung industri digital Indonesia," ujarnya.

Belajar Topik Kekinian, Gratis!

Program BDD 2020 online bersifat gratis. Para penerima berkesempatan untuk berguru online dan eksklusif (live) pada Sabtu, 18 dan Minggu, 19 Juli.

Mereka akan mendapat pemaparan dan sanggup bertanya eksklusif terkait 4 topik kekinian yang sangat dibutuhkan industri masa kini, yakni Track Teknologi, Track Android, Track Permainan digital, dan Track Web.

Keempatnya berlangsung dari pukul 08.00-17.00 WIB dalam dua hari. Deretan narasumber yang menjadi pemateri tentunya ialah para pakar di keempat bidang yang telah dikurasi.

Mereka ialah para engineer dan praktisi tersertifikasi dari banyak sekali unicorn, perusahaan teknologi, perusahaan multinasional, komunitas, dan perjuangan rintisan. Lebih dari 5.000 penerima dan pelaku kreatif sanggup bergabung pada dua hari penyelenggaraan event online BDD 2020.

Fasilitas Belajar

Acara ini merupakan jadwal pengembangan bakat digital kreatif yang ditujukan pada seluas-luasnya Warga Negara Indonesia tanpa sekat usia, latar belakang pendidikan, dan pekerjaan.

Ada dua pilihan track yang tersedia yakni Pengembangan Front End Web dan Pengembangan Aplikasi Android. Dicoding akan memperlihatkan fasilitasi hingga 12 ribu individu yang dimulai dari tingkat pemula sebagai prasyarat.

Kompetisi

Peserta akan ditantang berlomba menghasilkan solusi digital terbaik guna memecahkan duduk masalah sehari-hari. Ini merupakan rangkaian terakhir jadwal BDD yang akan terbuka dari tanggal 1 September-1 Desember 2020.

Cara Ikutan

Pendaftaran event dan fasilitasi berguru BDD 2020 telah dibuka melalui alamat website bdd.kemenparekraf.go.id. Perlu diingat, seluruh acara bersifat gratis.

Adapun pengumuman dan warta lebih lanjut mengenai jadwal ini akan disampaikan melalui susukan sosial media Dicoding yakni Instagram: @dicoding, Facebook: Dicoding, Twitter: @dicoding, dan YouTube: Dicoding Indonesia.

Program tahunan ini diperlukan sanggup menjadi jembatan para penerima untuk sanggup mengembangkan diri dan maju membawa Indonesia sebagai bangsa pemenang di periode digital.

"Meski dihantam pandemi, sebagai salah satu rumah ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia tetap punya potensi dan sumber daya yang konkrit untuk maju jadi pemenang," tutup Narenda.



Simak Video "Ini Dia Salah Satu Peluang Startup yang Masih Jarang Ada di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

Sumber detik.com
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar