Setia Dengan Android, Nokia Tidak Mau Menciptakan Sistem Operasi Sendiri
Gara-gara masuk ke dalam daftar hitam perdagangan oleh AS, Huawei tak bisa lagi menggunakan sistem operasi Android buatan Google di produk-produk ponsel mendatang bikinannya.
Seolah tak gentar, pabrikan China itu kabarnya sedang menyiapkan OS pengganti bikinan sendiri dengan nama "Hongmeng" yang berbasis Android versi open source. Bahkan Huawei telah melobi produsen smartphone lain untuk menggunakan Hongmeng.
Pertanyaan pun menggelitik: apakah produsen smartphone tertarik mengadopsi Android "tandingan" ini?
Kalau pertanyaan itu diajukan ke Nokia, jawabannya ialah tidak.
Juho Sarvikas, Chief Product Officer HMD Global selaku pemegang lisensi merek ponsel Nokia, menyampaikan pihaknya tak berencana mengambil langkah serupa.
"Tidak di smartphone. Tidak ada alasan untuk bikin OS," ujar Sarvikas di Jakarta.
Bos Nokia dari Finlandia tersebut menyampaikan sistem operasi Android berikut aneka layanan Google yang dinikmati perusahaannya selama ini bisa menjadi poin diferensiasi dan terasa menguntungkan buat pengguna.
Dia mencontohkan layanan Google Photos yang bisa mencadangkan foto-foto di ponsel ke cloud storage dan menyusun ribuan gambar dalam beberapa kategori berbeda secara otomatis sehingga praktis.
"Kami rasa punya kesempatan untuk mendeferensiasi pasar dengan fitur-fitur bawaan Google," ucap Sarvikas.
Ponsel-ponsel Nokia memang terbilang agak istimewa dalam hal tersebut alasannya mempunyai jaminan update cepat dan rutin dari Google. Misalnya saja Nokia 2.2 yang gres meluncur di kesempatan itu.
Ponsel entry-level ini dijanjikan akan mendapat update Android versi terbaru selama dua tahun dan security update selama tiga tahun. Itu artinya, Nokia 2.2 akan mendapat pembaruan Android Q dan Android R setelahnya.
Sarvikas juga mengatakan, ketika ini 22 ponsel Nokia sudah mendapat update Android 9 Pie.
Termasuk ponsel murah Nokia 1 yang dirilis tahun lalu. Huawei sendiri sesungguhnya tidak benar-benar kehilangan Android.
Huawei tetap bisa menggunakan OS Android yang dikembangkan dari Android Open Source Project (AOSP).
Hanya saja, Huawei tidak lagi bisa menggunakan Android besutan Google maupun layanan-layanan dari perusahaan AS tersebut, menyerupai Google Maps, Gmail, PlayStore dan lain-lain.
Sumber today.line.me